Jumat, 12 Februari 2016

ANFISKO, Spektrofotometer IR

MAKALAH
SPEKTOFOTOMETER INFRA RED (IR)
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Fisiko Kimia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf0AwIGzzZ1AwNYqwBu3ai_I_BNWnq9u3n6YNkHxogNfexfVUZoCj-vYZhgvrYQhbNxyi7fJ__m3eM1leX_WOQ82KNLM5BhAV0f38L5qSKUsCbDAIN6WEXJTEGPwH9M3OLS6d-vrNi2Kw/s320/logo+unfari.png
                                                                                        
Disusun oleh :
M. Abdul Aziz
Mashum Widiastuti
Yuni Esti Rahayu
Eksa Sri Mulyani

Farmasi Non Reg A-10A



UNIVERSITAS AL GHIFARI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jalan Cisaranten Kulon No. 140 Soekarno-Hatta Bandung
website : www.unfari.ac.id
2016


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan “makalah Spektrofotometer Infra Red (IR)” ini.
            Dalam makalah ini masih banyak terjadi kekurangan sehingga hasilnya jauh dari kesempurnaan. Kami sangat berharap kepada semua pihak kiranya memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
            Mudah-mudahan isi dari makalah kami ini dapat diambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini terselesaikan.


Bandung, Januari 2016

Penyusun














DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengenalan Alat 3
2.2 Hukum yang Mendasari Prinsip Kerja Alat 8
2.3 Komponen Alat dan Kegunaannya 9
2.4 Gambar Bagan Alat dan Keterangan Komponen-Komponen Alat 13
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Alat 17
2.6 Contoh Penelitian di Bidang Farmasi yang Menggunakan Spektrofotometer IR 18
BAB III PENUTUP 21
3.1 Kesimpulan 21
Daftar Pustaka 22





BAB  I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Spektrofotometer inframerah biasanya digunakan untuk penelitian dan digunakan dalam industri yang sederhana dengan teknik yang sederhana dan untuk mengontrol kualitas. Alat Spektrofotometer inframerah cukup kecil dan mudah dibawa kemana-mana dan kapanpun dapat digunakan. Dengan meningkatnya teknologi komputer memberikan hasil yang lebih baik. Spektrofotometer inframerah mempunyai ketepatan yang tinggi pada aplikasi kimia organik dan anorganik. Spektrofotometer inframerah juga sukses kegunaannya dalam semikonduktor mikroelektronik: untuk contoh, Spektrofotometer inframerah dapat digunakan untuk semikonduktor seperti silikon,  gallium arsenida, gallium nitrida, zinc selenida, silikon amorp, silikon nitrida, dan sebagainya.
Spektrofotometri inframerah lebih banyak digunakan untuk identifikasi suatu senyawa melalui gugus fungsinya. Untuk keperluan elusidasi struktur, daerah dengan bilangan gelombang 1400 – 4000 cm-1 yang berada dibagian kiri spektrum IR, merupakan daerah yang khusus berguna untuk identifikasi gugus-gugus fungsional, yang merupakan absorbsi dari vibrasi ulur. Selanjutnya daerah yang berada disebelah kanan bilangan  gelombang 1400 cm-1 sering kali sangat rumit karena pada daerah ini terjadi absorbsi dari vibrasi ulur dan vibrasi tekuk, namun setiap senyawa organik memiliki absorbsi yang kharakteristik pada daerah ini. Oleh karena itu bagian spektrum  ini disebut daerah sidikjari (fingerprint region). Saat ini ada dua macam instrumen yaitu spektroskopi IR dan FTIR (Furier Transformation Infra Red). FTIR lebih sensitif dan akurat misalkan dapat membedakan bentuk cis dan trans, ikatan rangkap terkonyugasi dan terisolasi dan lain-lain yang dalam spektrofotometer IR tidak dapat dibedakan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFwxosgbs1satp3ld7LTaye0VTq03GOv7wJJmvebYvoQUtdlXSG1mJqBcexKuvqnrsVmdsrMunVQAK-RR2pOlHDPWodDymkcWFrhORvTYf52jwRZOX6Hb7rEWypEMpHdMwSyEjrWSuwws/s320/untitled.JPG


Daerah Gugus Fungsi dan Sidik Jari
Selanjutnya juga dapat diketahui daerah-daerah vibrasi dari masing-masing ikatan yang dimiliki oleh senyawa organik dapat dilihat pada Gambar. dibawah ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi96isYGoMFbBBHjbLVkLlMe9M8isTx6_HvrjFvAFG-teESxT2QyDLn0ff7NbSwtXiRsQIiKK4HamrSUJ_fzGiJWf0LzGHO7ecVpiRs3jzef6FEkTO1bNANMhR4fL_SQLYbSVyA7L2ywpU/s320/untitled2.JPG
Dalam menginterpretasi suatu spektrum IR senyawa hasil isolasi/sintesis, fokus perhatian dipusatkan kepada gugus fungsional utama seperti karbonil (C=O), hidroksil (O-H), nitril (C-N) dan lain-lain. Serapan C-C tunggal dan C-H sp3 tidak perlu terlalu dipusingkan karena hampir semua senyawa organik mempunyai serapan pada daerah tersebut.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Pengenalan Alat

Image
Spektrofotometri Infra Merah  merupakan suatu metode mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 – 1000 µm. Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell, yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan. Berikkut adalah gambaran berkas radiasi elektromagnetik :
Image
Saat ini telah dikenal berbagai macam gelombang elektromagnetik dengan rentang panjang gelombang tertentu. Spektrum elektromagnetik merupakan kumpulan spektrum dari berbagai panjang gelombang. Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang, sinar infra merah dibagi atas tiga daerah: daerah infra merah dekat, daerah infra merah pertengahan, daerah infra merah jauh.
ImageImage
Dalam pembagian daerah spektrum infra merah tersebut, daerah panjang gelombang yang digunakan pada alat spektrofotometer infra merah adalah pada daerah infra merah pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 – 50 µm.
Dalam hal ini, interaksi antara sinar infra merah dengan molekul hanya menyebabkan vibrasi, yaitu bergerak pada tempatnya. Dasar spektrofotometri infra merah digambarkan oleh Hook, dimana didasarkan atas senyawa yang teriri dari 2 atom atau diatom yang mana digambarkan dengan dua buah bola yang saling terikat oleh pegas seperti berikut:
Image
Berdasarkan gambar di atas, jika pegas direntangkan atau ditekan pada jarak keseimbangan tersebut maka energi potensial dari sisem tersebut akan naik.
Setiap senyawa pada keadaan tertentu telah mempunyai tiga macam gerak, yaitu:
1. Gerak translasi, yaitu perpindahan dari satu titik ke titik lain
2. Gerak Rotasi, yaitu berputar pada pororsnya
3. Gerak Vibrasi, yaitu bergetar pada tempatnya saja
Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi terus menerus dan secara periodik berubah dari energi kinetik ke energi potensial dan sebaliknya. Jumlah energi total adalah sebanding dengan frekuensi vibrasi dan tetapan gaya (k) dari pegas dan massa (m1 dan m2) dari dua atom yang terikat. Energi yang dimiliki oleh sinar infra merah hanya cukup kuat untuk mengadakan perubahan vibrasi.
Perubahan Energi Vibrasi
Atom – atom di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi biasanya terjadi peristiwa vibrasi. Hal ini bergantung pada atom – atom dan kekuatan ikatan yang menghubungkannya. Vibrasi molekul sangat khas untuk suatu molekul tertentu dan biasanya disebut finger print. Vibrasi molekul dapat digolongkan atas dua golongan besar, yaitu:
Vibrasi regangan (Streching), adalah peristiwa bergeraknya atom terus sepanjang ikatan yajng menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara keduanya, walaupun sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan ada dua, yaiut regangan simetri (unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang datar) dan regangan asimetri (unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah tetapi masih dalam satu bidang datar).
Image
Vibrasi Bengkokan (Bending)
Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih besar, maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang mempengaruhi osilasi atom molekul secara keseluruhan. Vibrasi bengkokan ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu: Vibrasi goyangan(rocking), vibrasi guntingan (Scissoring), vibrasi kibasan (Wagging), vibrasi pelintiran (Twisting).
Image
Daerah Spektrum Infra Merah
Para ahli kimia telah memetakan ribuan spektrum infra merah dan menentukan panjang gelombang absorbsi masing-masing gugus fungsi.  Vibrasi suatu gugus fungsi spesifik pada bilangan gelombang tertentu. Dari Tabel 2 diketahui bahwa vibrasi bengkokan C–H dari metilena dalam cincin siklo pentana berada pada daerah bilangan gelombang 1455 cm-1. Artinya jika suatu senyawa spektrum senyawa X menunjukkan pita absorbsi pada bilangan gelombang tersebut tersebut maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X tersebut mengandung gugus siklo pentana.


Image

Daerah Identifikasi                
Vibrasi yang digunakan untuk identifikasi adalah vibrasi bengkokan, khususnya goyangan (rocking), yaitu yang berada di daerah bilangan gelombang 2000 – 400 cm-1. Karena di daerah antara 4000 – 2000 cm-1 merupakan daerah yang khusus yang berguna untuk identifkasi gugus fungsional. Daerah ini menunjukkan absorbsi yang disebabkan oleh vibrasi regangan. Sedangkan daerah antara 2000 – 400 cm-1 seringkali sangat rumit, karena vibrasi regangan maupun bengkokan mengakibatkan absorbsi pada daerah tersebut.
Dalam daerah 2000 – 400 cm-1 tiap senyawa organik mempunyai absorbsi yang unik, sehingga daerah tersebut sering juga disebut sebagai daerah sidik jari (fingerprint region). Meskipun pada daerah 4000 – 2000 cm-1 menunjukkan absorbsi yang sama, pada daerah 2000 – 400 cm-1 juga harus menunjukkan pola yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwa dua senyawa  adalah sama.
Sumber sinar infra merah
Pada umumnya, sumber infra merah yang sering di pakai adalah berupa zat pada inert yang dipanaskan dengan listrik hingga mencapai suhu antara 1500-2000 K. Akibat pemanasan ini akan dipancarkan sinar infra merah yang kontinyu.

Jenis-jenis Sumber Infra Merah
1.      Nerst glower, terbuat dari campuran oksida unsur lantanida
2.      Globar, berbentuk batang yang terbuat dari silicon karbida
3.      Kawat Ni-Cr yang dipijarkan, sumber radiasi untuk instrument ini berbentuk gulungan kawat Ni-Cr yang dipanaskan kira-kira sampai 1000 ̊C, menghasilkan suatu spektrum kontinyu dari energi elektromagnetik yang mencakup daerah dari 4000-200 cm-1 bilangan gelombang. Energi yang diradiasi oleh sumber sinar akan dibagi menjadi dua bentuk kaca sferik M1 dan M2.

2.2         Hukum yang Mendasari Prinsip Kerja Alat
Sebelum mempelajari Spektrofotometer kita harus mengetahui terlebih dahulu hukum Lambert beer berbunyi”. Hukum Lambert: bila suatu sumber sinar monkromatik melewati medium transparan, maka intensitas sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan medium yang mengabsorbsi.
Hukum Beer: Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut.
prinsipnya, bila radiasi infra merah dilewatkan melalui suatu cuplikan, maka molekul-molekulnya dapat menyerap (mengabsorpsi) energi sehingga terjadi transisi antara tingkat vibrasi dasar (ground state) dan tingkat vibrasi tereksitasi (exited state). Pengabsorpsian energi pada berbagai frekuensi dapat dideteksi oleh Spektrofotometer Infra Merah, yang memplot jumlah radiasi infra merah yang diteruskan melalui suatu cuplikan sebagai fungsi frekuensi atau panjang gelombang radiasi. Plot tersebut disebut spektrum infra merah, yang akan memberikan informasi penting tentang gugus fungsional suatu molekul.Vibrasi molekul hanya akan terjadi bila suatu  molekul terdiri dari dua atom atau lebih. Untuk dapat menyerap radiasi infra merah (aktif inframerah), vibrasi molekul harus menghasilkan perubahan momen dwikutub.
Metode spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang meliputi teknik serapan (absorption), teknik emisi (emission), teknik [fluoresensi] (fluorescence).
Komponen medan listrik yang banyak berperan dalam spektroskopi umumnya hanya komponen medan listrik seperti dalam fenomena transmisi, pemantulan, pembiasan, dan penyerapan.
Penemuan infra merah ditemukan pertama kali oleh William Herschel pada tahun 1800.Penelitian selanjutnya diteruskan oleh Young, Beer, Lambert dan Julius melakukan berbagai penelitian dengan menggunakan spektroskopi inframerah.
Pada tahun 1892 Julius menemukan dan membuktikan adanya hubungan antara struktur molekul dengan inframerah dengan ditemukannya gugus metil dalam suatu molekul akan memberikan serapan karakteristik yang tidak dipengaruhi oleh susunan molekulnya. Penyerapangelombang elektromagnetik dapat menyebabkan terjadinya eksitasi tingkat-tingkat energi dalam molekul. Dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi, atau rotasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya energi yang diserap oleh ikatan pada gugus fungsi adalah:
·  E = h.ν = h.C /λ = h.C / v
·  E = energi yang diserap
·  h = tetapan Planck = 6,626 x 10-34 Joule.det
·  v = frekuensi
·  C = kecepatan cahaya = 2,998 x 108 m/det
·  λ = panjang gelombang
·  ν = bilangan gelombang
  
2.3         Komponen Alat dan Kegunaannya
2.3.1        Sumber radiasi
Prinsip dari sumber radiasi IR adalah dipancarkannya sinar oleh padatan lembam yang dipanaskan sampai pijar dengan aliran listrik. Ada 3 macam sumber radiasi yaitu : -
Globar source : tabung silica carbida dengan ukuran diameter 5mm dan panjang 5cm
a.    Nernst Glower : senyawa-senyawa oksida
b.    Tungsten Filament Lamp : untuk analisis dengan nir-IR 
c.    Incandescent Wire : merupakan lilitan kawat nikrom.
Pada sistim optik FTIR digunakan radiasi LASER (Light Amplification by Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.

2.3.2        Sampel kompartemen.
Cuplikan atau sampel yang dianalisis dapat berupa cairan, padatan atau pun gas. Karena energi vibrasi tidak terlalu besar sampel dapat diletakan langsung berhadapan dengan sumber radiasi IR. Karena gelas kuarsa atau mortar yang terbuat dari porselene dapat memberikan kontaminasi yang menyerap radiasi IR, maka pemakaian alat tersebut harus dihindari. Preparasi cuplikan harus menggunakan mortar yang terbuat dari batu agate dan pengempaan dilakukan dengan menggunakan logam monel.
  
2.3.3        Monokromator
Monokromator merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mendispersikan sinar dari sinar polikromatik menjadi sinar monokromatik. Ada dua macam tipe monokromator yaitu monokromator prisma dan monokromatorgratting (kisi difraksi).

 
Monokromator Prisma Monokromator IR terbuat dari garam NaCl, KBr, CsBr, atau LiF. Oleh sebab itu spektrofotometer IR harus diletakkan di suatu tempat dengan kelembaban yang rendah untuk mencegah kerusakan pada  peralatan optiknya. Monokromator celah berfungsi untuk lebih memurnikan radiasi IR yang drai cuplikan sehingga masuk ke dalam rentang  bilangan gelombang yang di inginkan. Monokromator prisma yang terbuat dari bahan garam anorganik berfungsi sebagai  pengurai dan pengarah radiasi IR menuju detektor. Monokromator prisma terbuat dari hablur NaCl yang paling banyak digunakan sebab memberikan resolusi radiasi IR terbaik dibandingkan dengan yang lainnya. Prisma leburan garam-garam bromida pada umumnya dipakai sebagai resolusi radiasi IR jauh sedangkan garam fluorida untuk radiasi sinar IR dekat. Monokromator yang umum digunakan adalah monokromtor kisi difraksi atau gratting. Kisi difraksi terbuat dari bahan gelas atau palstik yang tertoreh dengan halus permukaannya dan terlapisi oleh kondensasi uap aluminium. Jenis monokrotaor kisi difraksi sudah banyak digunakan pada spektrofotometer IR yang modern. Keunggulannya memberikan resolusi yang lebih bagus dengan dispersi yang surambung lurus, disamping itu tetap menjaga keutuhan radiasi IR menuju detektor. Kelemahannya adalah timbulnya percikan radiasi IR pada monokromator kisi difraksi. Hal ini diusahakan dengan memakai monokromatorganda yang merupakan kombinasi dari monokromator prisma dan monokromator kisi difraksi.

2.3.4        Detektor
Detektor berfungsi mengubah sinyal radiasi IR menjadi sinyal listrik. Selain itu detektor dapat mendeteksi adanya perubahan panas yang terjadi karena adanya  pergerakan molekul. Detektor spelktrofotometer yang bersifat menggandakan elektron tidak dapat dipakai pada spektrofotometer IR sebab radiasi IR sanngat lemah dan tidak dapat melepaskan elektron dari katoda yang ada pada system detektor. Ada tiga tipe detektor yang dapat digunakan pada spektrofotometer IR, yaitu :
a.    Thermal transducer
Terdiri dari dua logam bercabang dimana suhu tergantung  pada potensialnya. Intrumen yang menggunakan detektor ini harus disimpan pada tempat yang ber-AC atau bersuhu konstan karena dapat dipengaruhi oleh suhu sehingga dapat terjadi kesalahan dalam mendeteksi suatu senyawa. Responnya lambat sehingga jarang digunakan.
b.    Pyroelectric transducer
Berupa kristal cairan dari triglisin sulfat (TGS) dimana temperatur dipengaruhi oleh polaritas senyawa. Memiliki respon yang cepat dalam menganalisis suatu senyawa
c.    Photoconducting transducer
Terbuat dari bahan semikonduktor seperti timbal sulfida, eaksatelurida, dan cadmium telurida, indium antimonida. Harus menggunakan pendingin gas nitrogen sehingga responnya cepat.
Detektor yang digunakan dalam Spektrofotometer IR adalah TGS (Tetra GlycerineSulphate) atau MCT (Mercury Cadmium Telluride). Detektor MCT lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan respon yang lebih baik pada frekuensi modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang diterima dari radiasi infra merah

2.3.5        Amplifier / penguat dan read out.
Penguat dalam sistem optik spektrofotometer IR sangat diperlukan karena sinyal radiasi IR sangat kecil atau lemah. Penguat berhubungan erat dengan derau instrumen serta celah monokromator, jadi keduanya harus diselaraskan dengan tujuan mendapatkan resolusi puncak spektrum yang baik dengan derau maksimal. Sedangkan pencatat atau read out harus mampu mengamati spektrum IR secara keseluruhan pada setiap frekuensi dengan seimbang. Rentang bilangan gelombang 4000 cm-1
 sampai 650 cm-1 dalam keadaan normal harus dapat teramati dalam selang waktu 10 – 15 menit. Untuk maksud pengamatan pendahuluan selang waktu tersebut dapat dipersingkat ataupun diperlambat untuk mendapatkan hasil resolusi puncak spektrum IR yang baik.

2.3.6        Indikator
Recorder Signal yang dihasilkan dari detectorkemudian direkam sebagai spectrum infra merah yang berbentuk puncak-puncak absorpsi. Spektrum infra merah ini menunjukkan hubungan antara absorpsi dan frekuensi/bilangan gelombang. Sebagai absis dan frekuensi dan sebagai ordinat adalah transmitan/absorbans.
Dapat berupa :
a.    Recorder
b.    Komputer

2.4         Gambar Bagan Alat dan Keterangan Komponen-Komponen Alat
Gambar Spektrofotometer Infra Red
http://www.ruby-sapphire.com/images/ftir/magna-ir-560-nicolet-ftir.jpghttps://agungnug19.files.wordpress.com/2012/06/ftir-package.jpg
http://www1.gifu-u.ac.jp/%7Elsrc/dia/img/ftir.jpg

Bagian pokok dari spektrofotometer inframerah adalah sumber cahaya inframerah monokromator dan detector. Cahaya dari sumber dilewatkan melalui cuplikan, dipecah menjadi frekuensi-frekuensi individunya dalam monokromator dan intensitas relative dan frekuensi individu diukur oleh detector.
Instrumentasi spektrofotometer IR susunannya hampir sama dengan spektrofotometer UV-VIS. Perbedaannya adalah sampel berhadapan langsung dengan sumber radiasi.
Ket :
SR          = Sumber radiasi
SK         = Sampel kopartemen
M           = Monokromator
D            = Detektor
A            = Amplifier/penguat
VD         = Visual display /meter
Maksud susunan instrument tersebut adalah :
1.    Melindungi detector dari radiasi luar rentang yang terpilih
2.    Mencegah radiasi sesatan
3.    Meminimalkan kemungkinan radiasi latar belakang
Sedangkan sistem optic semua spektrofotometer IR adalah sistem berkas ganda atau double beam yang dipakai sebagai pembanding intensitas keluaran dari sampel adalah udara.
Sistem grafik berkas ganda ini dimaksudkan untuk :
a.    Meminimalkan absorbans CO2 dan H2O diudara terhadap radiasi IR yang dipancarkan sumber radiasi
b.    Meminimalkan radiasi percikan dan partikel-partikel debu pengotor didalam spektrofotometer IR
c.    Mencegah pengaruh tidak stabilnya pancaran intensitas radiasi IR,dan juga berdampak pada detector
d.   Memungkinkan pembacaan dan perekaman langsung
SUMBER RADIASI.
Prinsip sumber radiasi IR dipancarkan oleh padatan lembam yang dipanaskan sampai pijar dengan aliran listrik.
3 macam sumber radiasi IR :
1.    Kawat nikhrom yang dipijar dengan aliran listrik sampai temperature 1100 oC akan memancarkan radiasi IR akan tetapi pancaran radiasi IR dari pijaran kawat nikhrom ini memberikan bilangan gelombang lebih dari 5000 cm-1 dengan intensitas yang lemah.
2.    Nernst Glower, juga sebagai hasil pijaran Zirkonium oksida yang dijepit kedua ujungnya dengan keramik pada temperature 1200 K – 2200 K
3.    Global, senyawa silicon karbida yang mempunyai kehandalan dapat dipijarkan langsung sampai temperature 1300 – 1500 K,sumber radiasi sangat banyak dipakai

SAMPEL. Cuplikan atau sampel yang dianalisis dapat berupa cairan,padatan,atau gas. Karna energy vibrasi radiasi IR tidak terlalu besar, sampel dapat diletakkan langsung berhadapan dengan sumber radiasi IR karna gelas kuarsa atau mortar dari batu porselen memberikan kontaminasi yang menyerap radiasi IR,hendaklah pemakaiannya dihindari preparasi cuplikan harus memakai mortar dari batu agate dan pengempaan dipakai logam monel.

MONOKROMATOR. Fungsinya sama seperti pada spektrofotometer UV-Vis. Hanya saja monokromator dalam spektrofotometer IR tidak terbuat dari kwarsa (leburan silica) tetapi terbuat dari garam NaCl, KBr, CsBr, LiF. Oleh sebab itu, spektrofotometer IR harus diletakkan disuatu tempat dengan kelembapan yang rendah untuk mencegah rusaknya peralatan optiknya.
Ada 2 macam monokromator dengan fungsi yang berbeda yang keduanya sama fungsinya dengan monokromator spektrofotometer UV-Vis. Monokromator celah berfungsi untuk lebih memurnikan radiasi IR yang dari cuplikan sehingga masuk dalam rentang bilangan gelombang yang dikehendaki.
   Monokromator prisma yang terbuat dari garam anorganik berfungsi sebagai pengurai dan pengarah  radiasi IR menuju detector. Monokromator prisma yang terbuat dari hablur NaCl yang paling banyak dipakai sebab memberikan resolusi radiasi IR yang terbaik disbanding lainnya. Prisma leburan garam2 bromida pada umumnya dipakai sebagai resolusi radiasi IR jauh, sedangkan garam flourida untuk radiasi IR dekat.
Monokromator yang umum dipakai untuk spektrofotometer  IR saat ini adalah kisi difraksi (grating).
Kisi difraksi terbuat dari kaca atau bahan plastic yang tertoreh dengan halus permukaannya dan terlapisi oleh kondensasi uap aluminium keunggulannya memberikan resolusi yang jauh lebih bagus dengan dispersi yang sinambung lurus , disamping itu tetap menjaga keutuhan radiasi IR menuju detector.

DETEKTOR. Berfungsi mengubah sinyal radiasi IR menjadi sinyal listrik. Detektor spektrofotometer yang bersifat menggandakan electron tidak dapat dipakai pada spektrofotometer IR sebab radiasi IR lemah dan tidak dapat melepaskan electron dikatoda yang ada pada sistem detector.
Ada 2 macam tipe detector yaitu :
1.    Detector tipe fotokonduktor
Bersifat semikonduktor yang umum dibuat adalah campuran PbS atau PbSe dengan logam Germanium kurang memberikan informasi pada daerah vibrasi gugus fungsi dan sidik jari.
2.    Detector tipe hantar bahang (bahang : hawa panas yang terjadi karena nyala api /dari panas tubuh)
Bekerjanya detector tipe ini atas dasar efek bahang dari radiasi IR.Dikenal 3 jenis, yaitu thermokopel, balometer dan Golay pneumatic. Detektor golay bekerja atas dasar perubahan bahan radiasi IR yang akan menaikkan tekanan gas didalamnya.Alat2 yang modern kebanyakan memakai detector “Thermopile”. Dasar kerjanya adalah jika 2 kawat logam berbeda dihubungkan antara ujung kepala dan ekor menyebabkan adanya arus yang mengalir dalam kawat. Dalam spektrofotometer infrared arus ini akan sebanding dengan intensitas radiasi yang jatuh pada thermopile.
PENGUAT dan PENCATAT. Penguat dalam sistem optic spektrofotometer IR sangat diperlukan mengingat sinyal IR yang sangat kecil (lemah). Penguat berhubungan erat dengan derau instrument serta celah monokromator,jadi keduanya harus diselaraskan denagn tujuan mendapatkan resolusi puncak spectrum yang baik dengan derau yang minimal. Sedangkan pencatat harus mampu mengamati spectrum IR secara keseluruhan pada setiap frekuensi yang sinambung.
Rentang bilangan gelombang 4000 cm-1 sampai 650 cm-1  dalam keadaan normal harus dapat teramati dalam selang waktu 10-15 menit.
Untuk maksud pengamatan pendahuluan selang waktu tersebut dapat dipersingkat,ataupun diperlambat untuk mendapatkan hasil resolusi puncak spectrum IR yang baik.

Cara penanganan instrument Spektrofotometer IR
Berikut cara penanganan yang disederhanakan terhadap alat inframerah dan diagram double beam(berkas rangkap). Spektrofotometer IR sbb :

2.5         Kelebihan dan Kelemahan Alat
2.5.1   Kelebihan Spektrofotometer IR
a.    Spektroskopi inframerah berfokus pada radiasi elektromagnetik pada rentang frekuensi 400-4000cm-1, di mana cm-1 yang dikenal sebagai wavenumber (1/wavelength), yang merupakan ukuran unit untuk frekuensi. Untuk menghasilkan spektrum inframerah, radiasi yang mengandung semua frekuensi di wilayah IR dilewatkan melalui sampel. Mereka frekuensi yang diserap muncul sebagai penurunan sinyal yang terdeteksi.
b.    Spektroskopi inframerah sangat berguna untuk analisis kualitatif (identifikasi) dari senyawa organik karena spektrum yang unik yang dihasilkan oleh setiap organik zat dengan puncak struktural yang sesuai dengan fitur yang berbeda. Selain itu, masing-masing kelompok fungsional menyerap sinar inframerah pada frekuensi yang unik. Sebagai contoh, sebuah gugus karbonil, C = O, selalu menyerap sinar inframerah pada 1670-1780 cm-1, yang menyebabkan ikatan karbonil untuk meregangkan.
2.5.2   Kelemahan Spektrofotometer IR
Bertolak dari pernyataan bahwa tidak mungkin 2 senyawa memberikan serapan fundamental radiasi IR yang sama serta tidak mungkin juga 2 senyawa (kecuali isomer optic) memberikan spectra IR yang sama, maka spektrofotometri IR khusus digunakan untuk tujuan analisis kualitatif yang difokuskan pada identifikasi gugus fungsi.
Sasaran analisis kualitatif spektrofotometri  IR secara umum adalah zat-zat organik walaupun dapat yang untuk zat anorganik, namun demikian dari yang telah diuraikan masih banyak kelemahan analisis kualitatif dengan spektrofotometri IR,sehingga sistem optic dan instrumennya perlu dikembangkan, saat ini telah dikenal FT-IR (fourier – transform IR) yang dapat menutup beberapa kelemahan spektrofotometer IR yang konvensional.

2.6         Contoh Penelitian di Bidang Farmasi yang menggunakan Spektrofotometer IR
Aplikasi Spektroskopi Infra Merah
Spektroskopi Infra Merah biasa digunakan untuk :
a.    Identfikasi gugus fungsional 
b.    Dengan mempertimbangkan adanya informasi lain seperti titik lebur, titik didih, berat molekul dan refractive index maka dapat menentukan stuktur dan dapat mengidentifikasi senyawa
c.    Dengan menggunakan komputer, dapat mengidentifikasi senyawa bahkan campuran senyawa.
Sinar infra merah dibagi atas tiga daerah, yaitu:
a.    Daerah Infra Merah Dekat.
Merupakan suatu teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah panjang gelombang inframerah pada spektrum elektromagnetik (sekitar 0,75 - 2,5 µm). Dikatakan “Infra Merah Dekat” (IMD) karena wilayah ini berada di dekat wilayah gelombang merah yang tampak.
Aplikasi IMD :
·    Analisis Air dalam Gliserol 
·    Diagnostik medis (pengukuran kadar oksigen darah)
·    Ilmu pangan dan agrokimia (terutama yang terkait dengan pengujian kualitas)
b. Daerah Infra Merah Pertengahan.
Merupakan suatu teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah panjang gelombang inframerah pada spektrum elektromagnetik (sekitar 2,5 - 50 µm) atau pada bilangan gelombang 4.000-200 cm-1. Merupakan daerah spektrum radiasi IR yang paling sering digunakan.
c. Daerah Infra Merah Jauh.
Merupakan suatu teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah panjang gelombang inframerah pada spektrum elektromagnetik (sekitar 50 - 1.000 µm). Berguna untuk molekul yang mengandung atom berat.
Aplikasi spektroskopi infra merah jauh digunakan dalam analisis bahan anorganik atau organometalik.
Cata Penanganan Sampel tergantung pada jenis cuplikan yaitu apakah berbentuk gas,cairan,atau padatan.
2.6.1   Gas
Untuk menangani sampel berbentuk gas,maka sampel harus dimasukkan dalam sel gas yang dapat mengatur masuk dan keluarnya sampel gas melalui 2 buah katup dalam ruang gas sampel ini akan dapat diatur terjadinya pengamatan bentuk gas atau cair melalui proses penguapan dan penyublinan.
Dalam bentuk yang dimodifikasi, cermin internal yang digunakan dapat memantulkan berkas sinar berulang kali melalui sampel untuk menaikkan sensitifitas sejumlah kecil senyawa-senyawa organik dapat ditentukan dalam bentuk gas, bahkan dalam sel-sel yang dipanaskan.

2.6.2   Cairan
Cara paling mudah dalam penanganan sampel untuk cairan yang tidak mengandung air adalah menempatkan sampel tersebut sebagai film yang tipis diantara 2 lapis NaCl yang transparan terhadap inframerah karena digunakan NaCl maka setelah selesai harus segera dibersihkan dengan mencuci menggunakan pelarut toluena, kloroform, dsb. NaCl harus dijaga tetap kering dan dipegang pada ujung2nya.Keburaman tablet ini dapat digosok denagn alcohol absolute dan dijaga kelembapannya pada 40-50 % untuk spectra dibawah 250 cm-1 maka digunakan CsI untuk sampel yang mengandung air hendaklah disiapkan denagn tablet sel AgCl yang dijaga tak boleh terkena radiasi matahari atau dapat juga digunakan CaF2.

2.6.3   Padatan
Wujud sampel padat dapat bermacam-macam diantaranya Kristal, amorf, serbuk, gel, dll. Ada 3 cara umum untuk mencatat spectra untuk padatan. Pelet KBr, mull dan bentuk lapisan tipis padatan juga dapat  ditentukan dalam larutan tetapi spectra larutan mungkin memberikan kenampakan yang berbeda dari spectra bentuk padat karena gaya-gaya intermolekul akan berubah.

a)    Dibuat tablet kempa dengan KBr
KBr untuk keperluan tersebut harus kering dengan memanaskan sampai 1100C selama 1 – 2 jam campur zat padat yang akan dianalisis (0,1 – 2 % b/b) dengan KBr dalam mortar agate,selanjutnya buat tablet tipis dengan penempaan memakai hampa udara dengan tekanan tinggi.
Pengempaan lebih baik dilakukan dibawah lampu inframerah untuk mencegah terjadinya kondensasi uap dari atmosfer yang akan memberikan serapan lebar pada 3500 cm-1.
b)    Mull atau pasta
Dibuat dengan mencampur cuplikan dengan setetes minyak,pasta kemudian dilapiskan  antara 2 keping tablet NaCl yang transparan bahkan pasta harus transparan terhadap IR, tetapi hal ini tidak pernah ada dan struktur yang dihasilkan selalu menunjukkan  serapan yang berasal dari bahan pasta dengan sampel yang sering digunakan sebagai bahan pasta adalah parafin cair.
c)    Larutan
Melarutkan terlebih dahulu dengan pelarut-pelarut organik yang mutlak bebas air seperti karbon disulfide (CS2) untuk penentuan 1330 – 625 cm-1 karbon tetraklorida (CCl4) untuk penentuan 4000 – 1330 cm-1. Pelarut polar juga dapat dipakai spt kloroform, dioksan, dan  formamida.
Larutan (biasanya 1 – 5 %) ditempatkan dalam sel yang terdiri dari bahan transparan. Sel yang kedua berisi pelarut murni ditempatkan pada berkas sinar referensi sehingga serapan dari pelarut dapat dihilangkan dan spectrum yang dicatat merupakan senyawanya sendiri.
Larutan tadi juga dapat diteteskan pada kepingan NaCl untuk membuat lapisan tipis padatan. Caranya dengan meneteskan larutan dalam pelarut yang mudah menguap tersebut pada permukaan kepingan NaCl dan dibiarkan sehingga pelarut menguap. Untuk mengidentifikasi senyawa yang tidak dikenal , seorang hanya perlu membandingkan spectrum IR dengan sederet spectrum standar.







BAB III
PENUTUP

3.2 Kesimpulan
Spektrofotometri  IR sangat penting dalam kimia modern, terutama (meskipun bukan satu-satunya)dalam daerah organik. Spektrofotometer ini merupakan alat untuk mendeteksi gugus fungsional, mengidentifikasi senyawa dan menganalisis campuran.
Bila sinar inframerah dilewatkan melalui cuplikan senyawa organik, maka sejumlah frekuensi diserap sedangkan frekuensi yang lain dilepaskan atau ditranmisikan tanpa diserap. Jika digambarkan antara % A  atau % T lawan t ,maka akan dihasilkan suatu spectrum inframerah.























DAFTAR PUSTAKA

Pavia, D.L., Lampman, G.M., Kriz, G.S., dan Vyvyan, J.R. 2009. Introduction to Spectroscopy. Sauders College. Philadelphia.
Santoni, A. 2009. Elusidasi Struktur Senyawa Metabolit Sekunder Kulit Batang Surian (Toona sinensis) Meliaceae dan Uji Aktivitas Insektisida. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Andalas. Padang.
Sitorus, M. 2009. Spektroskopi Elusidasi Struktur Molekul Organik. Graha Ilmu. Yogyakarta.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar